Si Yatim jadi Guru ( part 50)Tantangan menulis 365 hari ke 136
Si Yatim jadi Guru ( part 50)#Tantangan menulis 365 hari ke 136#
Ibu tersenyum mendengar jawabanku. Kemudian ibu berkata “ Nak. Uang yang Afdal pakai untuk membeli formulir itu, adalah bekal yang akan Afdal pakai untuk membeli beras esok hari “.
Kata – kata ibu membuat aku terharu. Ibu memang tidak tamat sekolah dasar, tetapi untuk keperluan sekolah anak – anaknya, ibu tidak pernah mengeluh. Semangat ibu untuk aku tetap sekolah, menjadi energy dahsyat dalam hidupku.
Keesokan harinya, setelah jam istirahat. Aku kembali menemui Pak Muslim di ruang BK.
“ Assalamualikum Pak “. Aku mengucapkan salam setelah mengetuk pintu.
“ Alaikumsalam. Silakan Masuk “. Sahut Pak Rahmad.
Aku segera masuk dan menyalami guruku itu.
“ Bagaimana Afdal, sudah siap dengan keputusannya “. Tantang Pak Rahmad.
“ Insha Allah, siap pak “. Jawabku tersenyum.
“ Mantap. Anak muda harus punya mimpi indah. Jangan menyerah sama keadaan “ Ujar Pak Rahmad sambil menyerahkan formulir kepadaku.
Aku segera menerimanya dan mengisi formulir tersebut. Lima belas menit aku mengisinya. Ketika mau mengisi jurusan, aku bingung. Karena ada dua pilihan jurusan yang ada. Aku terdiam. Pak Rahmad yang dari tadi memperhatikanku, berkata “ Kok terdiam Afdal “.
“ Ada dua jurusan Pak, saya cuma mau satu jurusan “. Jawabku
“ Jika memang Afdal tidak mau mengambil dua jurusan, pilih saja satu “. Ujar Pak Rahmad kemudian.
Aku segera mengisinya. Mengambil jurusan PGSD guru kelas. Setelah selesai, formulir kembali aku berikan kepada Pak Rahmad.
“ Sudah selesai Pak “. Ujarku sambil menyerahkan formulirnya.
“ Masih ada syarat lain yang harus dilengkapi Afdal “. Jawab pak Rahmad menerima formulirku.
“ Apa syaratnya Pak “. Ujarku terbengong.
“ Akte kelahiran “. Jawab Pak Rahmad singkat.
Aku terdiam. Pikiran ku melayang jauh. “ bagaimana pula mengurusnya “. Batinku.
“ Afdal belum punya akte kelahiran “. Tanya Pak Rahmad memperhatikanku.
“ Belum Pak “. Jawabku singkat.
Pak Rahmad memberitahukan kepadaku cara mengurus akte kelahiran. Setelah selesai aku pun pamit untuk kembali masuk kelas. Keesokan harinya aku minta izin untuk tidak masuk sekolah, karena aku akan membuat akte kelahiran. Aku coba mengurus sendiri, mulai dari desa, seterusnya ke kantor camat dan lanjut ke capil. Alhamdulillah akte selesai dalam dua hari.
Keesokan harinya, kuberikan fotocopynya kepada Pak Rahmad. Senang bercampur haru jadi satu. Tidak terbayangkan, aku akan mendaftar diperguruan tinggi negeri. Memang semenjak ayah meninggal, aku tidak pernah punya mimpi, akan melanjutkan kemana, atau sekolah dimana.
Painan, 03 Juni 2020
#Tantangan menulis 365 Gurusiana (hari ke-136)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
mantul
Terimakasih Bu
Episode 50 dah jadi buku tebal mas...Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id
Terimakasih kembali pak de
Doa ibu lebih mustajab untuk kesuksesan anaknya.Jika sudah berkeluarga doa istri sholeha juga luar biasa. Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id
Doa ibu buat sang buah hati mustajab.Sukses Pak Guru .
Mustajab sekali Bu. Alhamdulillah
Alhamdulillah... semoga cita-cita nya tercapai
Aamiin, terimakasih Bu
Keren pak..lanjuut
Insha Allah buk. Terimakasih
Mantap pak sukses terus
Aamiin, doa yang sama untuk ibu
Doa restu Ibu kepada anaknya, Insyaa Allah Mustajab. Anak yatim yang semangat. Aamiin. Mantap. Terima kasih. Wassalamu'alaikum.
Semangat baja
Terimakasih Bu